Selasa, 01 Mei 2012

DIABETES


Terkadang penyakit yang anda alami bisa berupa  tertular oleh virus , daya tubuh tidak stabil dan ada pula berupa turun temurun dari keluarga anda . saat ini HPA-network akan membahas penyakit yang di akibatkan turun temurun , seperti kencing manis atau diabetes .
Kita pasti sudah tahu bahwa penyakit diabetes adalah salah satu penyakit serius yang bisa menjadi pemicu penyakit serius lainnya, di antaranya stroke dan kerusakan jantung koroner. Oleh sebab itu, agar terhindar dari penyakit diabetes , ada baiknya kita mengenal dan mewaspai penyebab diabetes mellitus.
Penyebab diabetes Melitus
Berikut ini faktor  yang dapat menjadi penyebab diabetes:
  • Faktor keturunan
  • Kegemukan biasanya terjadi pada usia 40 tahun dapat menyebabkan diabetes melitus
  • Tekanan darahtinggi juga dapat menyebabkan diabetes melitus
  • Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi
  • Level kolesterol yang tinggi
  • Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
  • Merokok dan Stress
  • Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat dapat memicu diabetes melitus
  • Kerusakan pada sel pancreas
Berikut adalah beberapa hal kebiasaan hidup sehari-hari yang bisa menjadi penyebab diabetes :
1. Teh manis
Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya obesitas dan diabetes.

2. Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.
3. Suka ngemil
Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.
4. Kurang tidur.
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.
5. Malas beraktivitas fisik
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. “Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda,” kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat. Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.
6. Sering stres
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
7. Kecanduan rokok
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.
8. Menggunakan pil kontrasepsi
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.
9. Takut kulit jadi hitam
Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah.
10. Keranjingan soda
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.

Plantisol

Deskripsi PRODUK PLANTISOL


Kode Produk : PH06B
Nama Produk : Plantisol
Isi Kemasan : 75 kapsul
Nilai Mata / Point Value : 20.000,00
Harga Member : 60.000,00
Harga Konsumen : 75.000,00
Berat : 100 gram
Produk Plantisol telah dilihat oleh pengunjung sebanyak : 383 kali
Penjelasan singkat mengenai produk Plantisol :

KOMPOSISI PLANTISOL :

Setiap kapsul mengandung:
- Baringtonia racemosa 108 mg
- Pithecellobium jiringa 108 mg
- Tetracera indica 27 mg
- Thinospora Crispa 13,5 mg
- Andrographis Paniculata 13,5 mg

ATURAN PAKAI PLANTISOL :

Minum teratur 2 kapsul pagi, siang dan malam hari

PLANTISOL

Plantisol adalah bahan aktif yang terdapat dalam herba dan mempunyai aktivitas hipoglicemia (menurunkan glukosa dalam darah) serta bertindak sebagai insulin yang dikeluarkan oleh pankreas. Bahan aktif yang terkandung dalam herba petai dan jering ini yaitu sitosterol dan stigmasterol.
Plantisol menggunakan bahan-bahan herba tradisional seperti brotowali dan sambiloto. Secara tradisional, brotowali digunakan sebagai obat kencing manis bersama daun sambiloto dan daun kumis kucing. Ramuan ketiganya biasanya direbus dan diminum rutin setiap hari untuk menurunkan gula darah. Penelitian menunjukkan pemberian rebusan daun sambiloto dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus putih (W. Sugiyarto, Fak. Farmasi UGM, 1978).
Aturan Pakai:
Kencing manis di tahap awal (gula di dalam darah)
* Masukkan 1 kantong Teh Herba ke dalam 1 gelas air panas dan minum setelah menjadi hangat, 1 kantong Teh Herba dapat digunakan untuk 3 gelas.
* Cara kedua ialah menggunakan Plantisol (kapsul), yaitu: pagi 2 kapsul dan malam 2 kapsul diminum bersama Teh Herba.
Kencing manis di tahap kedua (gula dalam darah dan air kencing
* Minum Plantisol (kapsul) 3 kali 2 kapsul
* Teh Herba di minum setiap hari dengan menggunakan 2 uncang
* Minum juga Malac (kapsul)
Penyakit kencing manis dalam kondisi serius, terdapat gangrene (pembusukan di badan) dan bagi penderita yang pernah menggunakan insulin.
* Masukkan 3 kantong Teh Herba ke dalam segelas air putih dan minum terus menerus
* Air Teh Herba dijadikan obat basuh, dan ampasnya ditempelkan pada bagian yang luka
* Herba Malac di minum setiap hari
* Minum Plantisol 3 kali 3 kapsul

Tertarik membeli produk Plantisol ?


Catatan Penting !
Jangan tinggalkan obat dokter, kecuali jika dokter menyatakan sembuh. Teruskan mengkonsumsi herba untuk menjaga kesehatan Baik di gunakan penderita yang keluarganya mempunyai riwayat kencing manis.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar