Senin, 16 April 2012

TUMBUHAN HABBAUTUSSAUDA



TUMBUHAN HABBAUTUSSAUDA
Tumbuhan herba, HABBATUSSAUDA dipercaya berasal dari daerah Mediterania namun dikembangbiakan di berbagai belahan dunia, termasuk Saudi, Afrika Utara, dan sebagian Asia.
Bentuknya kecil dan berserabut, berukuran tidak lebih dari 3 mm panjangnya, HABBATUSSAUDA merupakan tumbuhan bunga fennel biasa(Nigella Sativa) keluarga buttercup (Ranunculaceae).
Dalam bahasa inggris, tanaman NIGELLA SATIVA lebih sering mengacu pada “ Love in a Mist”. Selain itu NIGELLA SATIVA, yang lebih dikenal dan dipakai sejak masa dahulu ini juga disebut Shonaiz di Persia. Hal yang paling berhubungan tentang HABBATUSSAUDA adalah bahwa tumbuhan ini merupakan bagian dari sebuah pendekatan religius untuk kesehatan dan keseharian manusia. Dengan cara ini, kandungan nutrisi dan fungsi penyembuh yang banyak dalam bijian ini dapat membangun system kekebalan tubuh sepanjang hari, dan juga menyediakan sumber yang optimal untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit.
HABBATUSSAUDA (Nigella sativa) juga merupakan sumber kalsium, zat besi, sodium, dan potassium. Dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit dalam tubuh, fungsi utama elemen-elemen ini memiliki peranan penting dalam membantu bermacam enzim lainnya. Minyak HABBATUSSAUDA kaya akan asam lemak, terutama asam lemak esensial tak jenuh ( asam Linoleic dan Linolenic). EFA, terdiri dari asam alfa-Linolenic (omega 3) dan asam Linoleic (omega 6), adalah pembentuk sel dan substansi yamg tidak dapat dibentuk dalam tubuh dan oleh karena itu harus mendapat asupan atau melalui makanan yang memiliki kandungan EFA tinggi.
Habbatussauda' digunakan ahli pengobatan Yunani untuk mengobati sakit gigi, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengatasi parasit usus seperti cacing. Ahli pengobatan Islam yang terkenal, Ibnu Sina di dalam bukunya menyatakan bahwa Habbatussauda' dapat digunakan untuk meningkatkan metabolisme dan meningkatkan semangat.

Habbatussauda' juga dikenal sebagai BRM (Biological response Modifier) karena di barat ada penelitian yang menunjukkan bahwa ekstrak dari bijinya bersifat toksik kepada sel kanker. Penelitian ini dilakukan terhadap tikus. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sel kanker yang diberi ekstrak Habbatussauda' dalam inkubator tidak dapat menghasilkan faktor untuk pertumbuhan (Fibroblast Growth Factor) dan protein berkolagen yang diperlukan untuk pertumbuhan tumor.

Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. bahwa ia pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Sungguh dalam habbatussauda’ itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam.” Saya bertanya, “Apakah as-sam itu?” Beliau menjawab, “Kematian”.

http://www.hpa-network.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar